Senangnya Sunardi dari Tahun 1980 Belum Pernah Ganti Becak Sepeda Kini Dapat Becak Listrik dari Prabowo Subianto

Pati - Senyum semringah dirasakan oleh tukang becak, Sunardi warga Pati, Jawa Tengah. Sebab dirinya mendapatkan becak listrik bantuan dari Presiden Prabowo Subianto. 

Sunardi salah satu dari 60 tukang becak di Pati yang mendapatkan becak listrik. Dua tadi sore datang ke Pendopo Kabupaten Pati untuk mendapatkan bantuan becak listrik dari Prabowo Subianto. 

Becak listrik itu merupakan bantuan dari Presiden Prabowo. Terlihat becak listrik itu tertera gambar wajah Prabowo Subianto. 

"Saya sangat senang," kata Sunardi yang langsung mencoba menaiki becak listrik di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (12/11/2025).

Sunardi mengatakan sejak tahun 1980 sampai sekarang berprofesi tukang becak sepeda. Dia biasanya narik becak dari depan Pasar Puri sampai wilayah Pati Kota. Pendapatan tidak pasti. Mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 100 ribu kalau sedang ramai. 

"Mulai tahun 1980 sampai sekarang. Pendapatan Rp 10 ribu, Rp 35 ribu, Rp 100 ribu kalau pas ramai," jelasnya. 

Sunardi mengaku sudah puluhan tahun menjadi tukang kayu becak sepeda. Kondisi becaknya pun sudah lusuh, layak untuk diganti. Namun tidak memiliki uang cukup. Pendapatan pas-pasan untuk keluarga di rumah. 

"Kondisi becak itu kondisinya sudah lusuh. Belum pernah ganti becaknya dari tahun 1980,’’ jelasnya. 

Kini dia mendapatkan becak listrik bantuan dari Prabowo. Dia pun mengaku senang dan berharap bisa berdampak pada peningkatan omset sebagai tukang becak listrik. 

"Semoga dengan adanya becak listrik ini bisa menambah omset kita tukang becak," jelasnya. 

Program pemberian becak listrik diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dari kantong pribadi melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional. 

Program ini ditargetkan tahun 2025 sebanyak 10 ribu becak listrik dibagikan kepada warga bekerja sebagai tukang becak yang tetap aktif bekerja. 

"Program ini diharapkan tidak hanya menyediakan sarana pendukung usaha bagi para penerima manfaat tetapi juga mendorong transformasi sosial ekonomi yang memperkuat kemandirian dan kualitas hidup para pelaku transportasi tradisional secara berkelanjutan," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Usaha YGSN, Firman Dahlan kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Pati sore tadi.