Peran Industri Tembakau untuk Kesejahteraan Masyarakat di Jepara, Petani dan Pekerja Terima BLT Rp 4,03 Miliar

Ribuan petani dan pekerja rokok di Kabupaten Jepara mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT). Tak main-main jumlahnya mencapai Rp 4,03 miliar.

Bantuan itu diterima kepada 3.366 pekerja dan petani sektor tembakau di Kota Ukir. Penyerahan simbolis BLT dana cukai untuk ribuan penerima ini digelar di halaman PT Putra Bintang 9 Nusantara, Desa Kecapi Kecamatan Tahunan, Jepara, Selasa (16/9/2025) belum lama ini. 

Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan total alokasi DBHCHT tahun ini sebesar Rp 21 miliar. Dana itu digunakan untuk berbagai kegiatan termasuk untuk membantu kesejahteraan pekerja rokok maupun kalangan terdampak lainnya.

Ia meminta kepada para penerima bisa menggunakan BLT DBHCHT ini dengan sebaik-baiknya. Supaya digunakan untuk menunjang kebutuhan harian. 

"Jangan langsung dihabiskan, pakai untuk kebutuhan sehari-hari, ditabung juga untuk anak-anaknya," pesan Witiarso. 

Penerima BLT DBHCHT ini berasal dari dua kelompok yang sebelumnya sudah dilakukan verifikasi. Kelompok pertama merupakan pekerja rokok sebanyak 3.326 orang. Mereka berasal dari 47 pabrik rokok di Jepara. 

Kelompok kedua merupakan petani tembakau dari tiga kecamatan di Jepara yakni Keling, Donorojo dan Bangsri. 

Masing-masing penerima BLT DBHCHT akan mendapat uang Rp 1,2 juta. Nominal itu merupakan rapelan selama empat bulan. Sebab setiap bulan, para penerima mendapat Rp 300 ribu. Pencairan BLT DBHCHT dilaksanakan selama tiga hari mulai dari 16 - 18 September 2025. 

"Semoga ini menambah kesejahteraan para pekerja rokok maupun petani tembakau. Kalau ekonomi bergerak maka itu juga menunjang kemakmuran Jepara," jelas Witiarso. 

Salah satu penerima bernama Agus mengaku bersyukur mendapatkan BLT DBHCHT. Bantuan ini akan digunakan untuk mengembangkan pertanian tembakau miliknya. 

“Alhamdulillah bantuan ini akan digunakan untuk mengembangkan usaha tembakau dan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.