Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Pelajar di Pati Raih Medali Emas Ajang Internasional Berkat Rancang Sistem Deteksi Banjir



Pati - Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Pati meraih medali emas pada ajang Internasional di Malaysia. Keduanya membuat inovasi merancang sistem deteksi banjir secara otomatis berbasis deep learning.

Mereka adalah Elysa Fitriandari dan Muhammad Atmimlana Nurona siswa MAN 2 Pati. Mereka meraih medali emas dalam ajang Internasional World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2025 yang diselenggarakan pada 21 - 25 September di Segi University, Malaysia.

Salah satu siswa, Elysa menjelaskan alasan membuat inovasi ini karena kejadian bencana banjir tidak asing bagi masyarakat di Pati. Menurutnya dalam beberapa tahun belakangan wilayah Pati sering dilanda banjir. 

"Di Pati banjir tahunan kerap mengganggu aktivitas sekolah, ekonomi, hingga transportasi antarwilayah," jelas dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Pati, Jumat (26/9/2025). 

Dia menjelaskan dari kejadian tersebut kepikiran untuk melakukan penelitian yang berbasis deep learning atau pembelajaran mendalam. Mereka berhasil merancang sistem deteksi banjir otomatis berbasis deep learning. Penelitian mereka diberi judul 'Automated Flood Detection Using a Deep Learning, Model Trained on Youtube Drone Videos'. 

"Penelitian ini secara khusus bertujuan mendeteksi dan menghitung estimasi luas banjir dalam piksel menggunakan video drone yang tersedia di YouTube," terang dia. 

Lebih lanjut dijelaskan dengan bantuan platform komputasi awan Google Colab, mereka membandingkan metode sederhana berbasis warna (LAB color thresholding) dengan model canggih YOLOv8-Seg. Hasilnya, YOLOv8m-Seg mampu mendeteksi area tergenang dengan akurasi lebih tinggi, mencapai maksimal mAP50 hingga 0,837. 

"Temuan ini menunjukkan potensi besar penggunaan sumber daya terbuka dan teknologi berbasis AI dalam pemantauan bencana yang murah, mudah diakses, dan berkelanjutan. Di tengah meningkatnya frekuensi banjir di Indonesia—hanya pada 2023 tercatat 1.255 kejadian banjir di 37 provinsi—pendekatan ini dapat menjadi terobosan penting bagi mitigasi bencana," jelasnya. 

Dia mengatakan sistem ini masih perlu diuji pada lebih banyak data dari berbagai kondisi cuaca dan lokasi, namun capaian awal ini membuka jalan menuju deteksi banjir real-time yang dapat membantu pengambilan keputusan cepat dalam penanggulangan bencana.

Pembimbing utama, Eko Wahyudi menyambut baik prestasi yang diraih siswanya. Hal tersebut merupakan berkat kerja keras dan semangat kolaborasi antara siswa dengan pembimbing. 

"Medali emas merupakan hasil dari proses panjang yang melibatkan kerja keras, latihan intensif, serta semangat kolaboratif antara siswa, pembimbing, dan tim riset madrasah," jelasnya dalam keterangan tertulis. 

Pembimbing lainnya, Qoidul Umam menambahkan adanya tantangan mengikuti ajang internasional tersebut. Mulai dari adaptasi hal baru hingga mempresentasikan dengan bahasa Inggris. Meski demikian, siswanya bisa meraih prestasi di kancah Internasional. 

"Banyak tantangan yang kami hadapi, mulai dari persiapan administrasi, adaptasi lingkungan baru, hingga penggunaan bahasa Inggris dalam presentasi, namun berkat semangat dan kerja kerass para siswa semua dapat dilalui dengan baik," ujarnya. 

Posting Komentar untuk " 2 Pelajar di Pati Raih Medali Emas Ajang Internasional Berkat Rancang Sistem Deteksi Banjir"