Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masyarakat Pati Bersatu Berencana Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan PBB-P2 250 Persen

 



Pati - Warga yang mengatasnamakan Masyarakat Pati Bersatu berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan atau PBB-P2 yang mencapai 250 persen. Rencananya belasan ribu massa akan memadati kantor Bupati Pati. 

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein di sela-sela mengikuti kajian hukum dan kebijakan kenaikan PBB-P2 di Pati. Rencananya aksi unjuk rasa ini akan digelar pada 13 Agustus 2025 mendatang. 

"Kita itu mengajak masyarakat yang memang benar benar menolak PBB P2. Kalau bisa masyarat harus tetap konsisten," kata Husein di lokasi, Sabtu (19/7/2025).

"Kita tetap optimis pajak itu nggak jadi naik 250 persen," jelasnya. 

Husein mengatakan ajakan unjuk rasa menyampaikan aspirasi ini pun disebar lewat media sosial. Menurutnya masyarakat merespons bagus. Mereka berencana ikut aksi menolak kebijakan yang dinilai menyusahkan rakyat kecil. 

"Saya mulai dari medsos. Saya mulai memang dari teman mahasiswa kemarin mahasiswa tidak ada tanggapan. Makanya dari situ buat pergerakan dari masyarakat," kata dia. 

"Terus akhirnya bikin pamflet malah viral di media sosial di mana mana. Itu banyak yang menolak kenaikan PBB ini," ungkapnya. 

Menurutnya rencana nanti ada 15 ribu massa dari seluruh Pati yang akan datang. Sengaja dilakukan menjelang hari kemerdekaan Indonesia. 

"Soalnya kita 13 Agustus itu kan saat 17 Agustus hari kemerdekaan. Saya sebagai masyarakat 17 saja bisa merdeka kenapa tanggal 13 itu nggak bisa merdeka," ungkap dia. 

Diberitakan sebelumnya massa dari kalangan aksi menuntut Pemerintah Kabupaten Pati untuk mengkaji ulang kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen pada Selasa 3 Juni 2025 lalu. 

Hasilnya tidak ada solusi bagi massa. Massa hanya ditemui oleh Kepala DPUPR Pati. 

Posting Komentar untuk "Masyarakat Pati Bersatu Berencana Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan PBB-P2 250 Persen"